Air rebusan mi instan kerap memicu perdebatan. Ada yang memilih membuangnya karena menganggap berbahaya, namun tak sedikit pula yang langsung menggunakannya sebagai kuah. Lantas, sebenarnya bolehkah air rebusan mi dikonsumsi?

Menurut penjelasan ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, air bekas rebusan mi tidak berbahaya dan masih aman untuk dikonsumsi.

"Kalau mi-nya direbus, airnya bisa langsung digunakan sebagai kuah. Tidak ada masalah," ujar Arif saat diwawancarai IDN Times pada Senin (23/12/2024).

Ia menambahkan, beberapa produk mi instan telah difortifikasi dengan vitamin yang larut dalam air. Oleh karena itu, menggunakan air rebusan sebagai kuah justru bisa membantu mempertahankan kandungan nutrisinya.

"Beberapa vitamin yang larut air bisa tetap dikonsumsi jika air rebusannya tidak dibuang," jelas Arif.

Arif juga membantah klaim yang menyebut bahwa air rebusan mi mengandung lilin yang memicu kanker. Menurutnya, hal itu adalah mitos yang tidak berdasar ilmiah.

Kandungan Gizi Mi Instan, Perlu Diperhatikan

Sebagian besar mi instan memang rendah serat dan protein, namun tinggi kalori, lemak, karbohidrat, dan natrium. Dalam satu porsi mi instan, kandungan gizinya kira-kira seperti berikut:

• Kalori: 188

• Karbohidrat: 27 gram

• Lemak total: 7 gram

• Lemak jenuh: 3 gram

• Protein: 4 gram

• Serat: 0,9 gram

• Natrium: 861 mg

Mi instan juga umumnya diperkaya dengan vitamin dan mineral seperti tiamin (43% AKG), folat (12%), mangan (11%), zat besi (10%), niasin (9%), dan riboflavin (7%).

Tips Membuat Mi Instan Jadi Lebih Sehat

Bagi penggemar mi instan, ada beberapa cara untuk menyiasatinya agar tetap sehat:

• Pilih mi berbahan biji-bijian utuh untuk tambahan serat.

• Gunakan varian rendah sodium untuk mengurangi asupan garam.

• Tambahkan sayuran segar seperti wortel, kol, jamur, atau bayam.

• Masukkan sumber protein seperti telur rebus, ayam suwir, atau tahu.

• Ganti bumbu pabrikan dengan kaldu buatan sendiri yang lebih sehat.

Kesimpulan: Aman, Asal Tetap Bijak

Mengonsumsi air rebusan mi instan ternyata tidak berbahaya, bahkan bisa bermanfaat karena kandungan vitamin larut air. Namun, sebaiknya tetap diimbangi dengan tambahan bahan makanan lain yang bergizi agar kebutuhan tubuh terpenuhi secara seimbang.