Gelombang PHK Sejak Awal 2025: Sritex Bukan Satu-satunya, Ribuan Pekerja Terdampak
Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus membayangi dunia industri sepanjang paruh pertama tahun 2025. Berdasarkan data terkini, jumlah kasus PHK meningkat hingga 32,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total sebanyak 42.385 pekerja kehilangan pekerjaan dari Januari hingga Juni 2025.
Sekitar 60 persen PHK terjadi di kawasan industri padat tenaga kerja seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Mengutip laporan Antara, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut bahwa lonjakan PHK disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari penurunan pasar di beberapa sektor industri, hingga penyesuaian model bisnis perusahaan.
“Beberapa sektor mengalami tekanan pasar, sementara sebagian lainnya bertransformasi model bisnis. Ada pula masalah internal ketenagakerjaan,” ujar Yassierli, Selasa (22/7/2025).
Daftar PHK Signifikan Semester I 2025
1. PHK Massal di Lembaga Penyiaran Publik: RRI dan TVRI
Dampak penghematan anggaran pemerintah mulai dirasakan di lembaga penyiaran publik. Radio Republik Indonesia (RRI) dan TVRI mengambil langkah efisiensi dengan menghentikan kerja sama kontributor dan mitra kontrak.
“Kami menjalankan kebijakan sesuai arahan dan tetap tegak lurus,” ungkap juru bicara RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, Senin (10/2/2025).
2. Media Swasta: Sea Today dan Kompas TV
PHK juga menyentuh media swasta. Sea Today, yang berada di bawah PT Metra Digital Media, tidak memperpanjang kontrak sejumlah karyawan karena penurunan program siaran dan pendapatan.
Di sisi lain, Kompas TV disebut memangkas sekitar 150 karyawan. Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyebut laporan PHK dari perusahaan media terus berdatangan.
3. Penutupan Pabrik PT Sanken Indonesia
Produsen alat elektronik, PT Sanken Indonesia, mengumumkan penghentian operasional pabriknya sejak Juni 2025. Sebanyak 459 karyawan terdampak PHK akibat keputusan tersebut, menurut Ketua Serikat FSPMI Sanken, Dedy Supriyanto.
4. Sritex Group Terdampak Pailit
PHK massal juga terjadi di industri tekstil. PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) bersama tiga entitas anak usahanya telah memutus hubungan kerja dengan 10.665 karyawan sepanjang Januari hingga 26 Februari 2025. PHK ini berkaitan langsung dengan proses pailit yang tengah dijalani perusahaan.
5. Yamaha Music Hentikan Operasi
Perusahaan produsen alat musik asal Jepang, PT Yamaha Music Product Asia, mengonfirmasi penutupan fasilitas produksi di Bekasi pada Maret 2025, disusul pabrik lainnya yang akan berhenti pada Desember 2025. Total 1.100 pekerja diperkirakan akan kehilangan pekerjaan.
6. Perusahaan Lain yang Terdampak
Beberapa perusahaan lain juga tercatat melakukan PHK, seperti PT Tokai Kagu, PT Danbi International Garut, dan PT Bapintri, akibat tekanan pasar dan gangguan operasional.
Gelombang PHK yang terjadi sejak awal 2025 menjadi sorotan serius di sektor ketenagakerjaan. Selain faktor ekonomi global dan transformasi industri, kebijakan efisiensi internal serta tekanan pasar domestik juga menjadi pemicu. Pemerintah diminta hadir untuk memperkuat jaring pengaman sosial dan mendukung program penyerapan tenaga kerja baru.