Iran vs Embargo: Tetap Tangguh, Tetap Melawan
Meski selama bertahun-tahun ditekan oleh embargo ekonomi dan isolasi politik dari Barat, Iran tetap menunjukkan daya tahan luar biasa. Bahkan, negara ini mampu melancarkan serangan balasan ke Israel setelah diserang sebelumnya — sebuah langkah yang menunjukkan bahwa mereka masih punya kekuatan militer dan strategi yang solid.
Bagaimana Iran Bertahan di Tengah Embargo?
-
Ekonomi Perlawanan (Resistive Economy):
Pemerintah Iran mengembangkan sistem ekonomi mandiri yang tidak terlalu bergantung pada luar negeri, termasuk dengan mengembangkan industri dalam negeri. -
Aliansi Strategis:
Iran memperkuat kerja sama dengan negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara, baik dalam hal perdagangan, teknologi, maupun militer. -
Pasar Gelap & Perdagangan Alternatif:
Iran tetap bisa menjual minyak secara diam-diam dan melakukan barter dengan beberapa negara untuk bertahan secara finansial. -
Kemampuan Produksi Senjata Lokal:
Iran mampu membuat drone, rudal, dan sistem pertahanan sendiri. Ini membuat mereka tidak tergantung pada pasokan senjata dari luar.
Serangan Balasan ke Israel: Simbol Kekuatan atau Risiko Baru?
Serangan balasan Iran terhadap Israel bukan hanya soal militer, tapi juga pesan politik: Iran tidak tunduk pada tekanan AS maupun sekutunya. Meskipun embargo mempersulit ekonomi rakyat, pemerintahan Iran tetap mengalokasikan sumber daya untuk pertahanan dan diplomasi kekuatan.
Dunia Terbelah
Respons global terhadap konflik ini pun terbagi. Negara-negara Barat mengecam Iran, sementara sebagian negara di Timur Tengah dan Asia menunjukkan simpati. Ketegangan ini bisa menjadi pemicu konflik yang lebih luas jika tidak dikelola dengan diplomasi.
Kesimpulan
Iran menunjukkan bahwa kekuatan bukan hanya soal uang dan dukungan internasional, tapi juga strategi, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi. Meski diisolasi, mereka masih bisa bicara keras di panggung global — bahkan dengan rudal.