Selat Hormuz: Urat Nadi Minyak Dunia yang Kini Terancam Perang
Ketegangan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tapi juga pada ekonomi global. Salah satu titik paling krusial yang kini terancam adalah Selat Hormuz — jalur sempit tapi vital yang menjadi pintu keluar utama minyak dunia.
Di Mana Letak Selat Hormuz?
Selat ini terletak di antara Iran dan Oman, menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Meskipun lebarnya hanya sekitar 33 km, jalur ini menjadi rute pengapalan minyak paling sibuk di dunia.
Kenapa Penting?
-
Sekitar 20% dari total pasokan minyak dunia melewati Selat Hormuz setiap hari.
-
Negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan Kuwait mengandalkan jalur ini untuk ekspor.
-
Jika jalur ini terganggu, harga minyak global bisa melonjak tajam dan mengganggu rantai pasok energi dunia.
Ancaman Iran
Iran sudah beberapa kali mengancam akan menutup Selat Hormuz jika diserang atau ditekan secara militer. Penutupan jalur ini bisa jadi senjata strategis untuk melawan tekanan dari AS dan sekutunya.
Dampak Global
-
Lonjakan harga minyak mentah.
-
Ketidakstabilan pasar keuangan.
-
Gangguan suplai energi di negara-negara importir besar seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa.
Diplomasi atau Eskalasi?
Situasi Selat Hormuz kini berada di titik rawan. Negara-negara besar dan organisasi internasional mendesak agar konflik Iran–Israel–AS tidak berkembang menjadi perang terbuka, demi menjaga stabilitas kawasan dan pasokan energi dunia.
Selat Hormuz bukan sekadar jalur laut, tapi simbol keseimbangan global dalam urusan energi. Jika konflik tak segera mereda, dunia bisa menghadapi krisis baru — bukan hanya soal politik, tapi juga soal BBM di pom bensin.